Pagi ini, tanggal 25 juni 2015 saya merenung sejenak dengan membuat tulisan ini.
Baru
saja saya membaca sebuah artikel dari sebuah blog yang intinya membahas
tentang belum lah sempurna ibadah seseorang jika dia belum menikah.
Hingga terbesitlah pikiran "Gimana ya caranya biar bisa nikah, biar bisa nyempurnain ibadah?"
Tapi
kemudian saya kembali termenung, bagaimana mungkin saya yang imamin
diri sendiri aja masih belum bisa, apalagi buat imamin anak orang.
Muncullah pikiran pesimism seperti itu.
Saya sadar, saya belum
siap untuk itu semua, bahkan jauh dari kata siap. Saya harus mikir,
menikah bukanlah hal sederhana yang seperti selama ini aku pikirkan.
Banyak hal-hal komplek yang musti aku pikirkan. Bukan cuma soal "maaf"
urusan di ranjang.
Cepat atau lambat, siap atau tidak siap hal itu pasti segera terjadi. Saya harus segera memantaskan diri.
Saya
harus mulai belajar dewasa, bukan terus berperilaku kekanak-kanakan
seperti sekarang ini. Dan juga belajar bagaimana menjadi laki-laki yang
baik buat istri dan anak-anak saya kelak. Lelaki yang baik, sukses dan
juga mampu menjadi panutan anggota keluarga.
Berusaha move on
dari kebiasaan memang bukanlah hal yang gampang. Tapi saya yakin, saya
bisa melakukan hal yang lebih positif dari biasanya. Trust.
Sukses Luar Dalam, Arendra!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar